Selamat Datang

Pertama-tama patut kita panjatkan puji syukur kehadirat Tuhan YME karena atas ridho dan berkahnya kita mampu untuk menyusun sejarah satuan. Selanjutnya saya sampaikan penghargaan yang sebesar-besarnya kepada seluruh personel yang terlibat langsung maupun tidak langsung dalam proses penyusunan hingga selesainya sejarah satuan ini.

Melalui buku sejarah satuan ini saya mengharapkan agar semua tugas, tanggung jawab para prajurit Yonarmed 4/105 GS akan selalu diingat, dipahami dan dapat dilaksanakan dengan penuh rasa tanggung jawab, disamping dapat mencatat semua prestasi prajurit di bidang kecabangan maupun bidang kemiliteran lainnya.

Perlu kita sadari bahwa suatu keberhasilan dalam pelaksanaan tugas dimanapun kita berada tidak dapat tercapai begitu saja, namun melalui suatu proses panjang yang membutuhkan waktu dan latihan yang dilaksanakan secara berkesinambungan.

Dengan dasar pemikiran itulah dipandang perlu bagi seluruh prajurit Yonarmed 4/105 GS untuk memiliki referensi sejarah satuan ini sebagai pedoman, sekaligus sebagai referensi evaluasi didalam pelaksanaan tugas.

Akhirnya marilah kita selalu memohon perlindungan kepada Tuhan Yang Maha Esa agar dalam melaksanakan semua tugas dapat terlaksana dengan baik dan benar.

Senin, 31 Januari 2011

Citarum Enduro Adventure

Saksikanlah.......!!!!!!!!

Motorcross Championship
" Citarum Enduro Adventure Duduluran Sekeseler Siliwangi "
Tanggal 3 Februari 2011 di Lapangan Tembak Gunung Bohong
Cimahi - Jawa Barat


Hubungi:
Sekretariat Panitia Citarum Enduro Adventure
Yonarmed 4/105 GS
Jl. Gatot Subroto No.91 Cimahi
Contact Person:
-. Lutfi Nur Ridlwan : 022- 70422375, 085221583734

Rabu, 25 Maret 2009

Latihan Binjasmil/USJM Tahap I TA. 2009

Latihan Binjasmil/USJM Tahap I TA. 2009

Mutu dan kesiapan tempur satuan sangat ditentukan oleh kemampuan dari setiap personel di dalam melaksanakan tugas sesuai pangkat dan jabatannya, baik secara individu maupun dalam bentuk satuan. Oleh sebab itu kemampuan personel dan kemampuan satuan harus tetap dapat dipelihara dan di tingkatkan, sehingga diperlukan pembinaan melalui kegiatan latihan yang diprogramkan dan dilaksanakan secara terencana bertahap, bertingkat dan berlanjut.


Jasmani militer merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan prajurit TNI AD, sehingga memerlukan pembinaan latihan yang terus menerus terhadap seluruh anggota Yonarmed 4/105 GS dalam rangka memelihara dan meningkatkan mutu serta kesiapan tempur satuan.


Guna memelihara dan meningkatkan kesiapan dan mutu tempur satuan, dikaitkan dengan pembinaan jasmani militer maka Yonarmed 4 melaksanakan latihan pembinaan jamani militer/USJM pada tanggal 17-20 Maret 2009 di Makoyonarmed 4/105 GS dan sekitarnya. Latihan ini melibatkan seluruh personel Yonarmed 4/105 GS meliputi personel Ripur adhi, Raipur Budhi, Raipur Cakti dan Raima Yonarmed 4/105 GS.

Tujuan pelaksanaan latihan Binjasmil/USJM yaitu Memelihara dan meningkatkan kemampuan jasmani prajurit agar selalu siap untuk melaksanakan tugas pokok. Sedangkan sasaran latihan yang harus tercapai meliputi :

a. Kuantitatif. Seluruh personel Yonarmed 4/105 GS..

b. Kualitatif. Pengukuran kemampuan jasmani prajurit yang meliputi :

1) Pengukuran ketangkasan jasmani yang dilaksanakan dengan uji siap jasmani Tk. perorangan untuk semua golongan Ta, Ba dan Pa.

2) Pengukuran kesemaptaan jasmani yang dilaksanakan secara periodik untuk mencapai nilai prestasi minimal 61 atau kategori baik.

Adapun materi latihan yang dilaksanakan meliputi :

a. Postur. Pengukuran ttinggi / berat badan dengan klasifikasi ideal / harmonis / normal.

b. Kesegaran jasmani. Nilai 61 keatas.

c. Renang dasar. 25 M.

d. Perkelahian Militer.

1) Bela Diri Militer (Tk. Pratama).

2) Lempar pisau dan kampak (pisau jarak 3 M dan kampak 9 M masing-masing sikap berdiri).

3) Perkelahian sangkur.

e. Ketangkasan Jasmani.

1) Mountenering.

2) Halang Rintang.

3) Lintas medan.






Latihan Menembak Senjata Ringan Triwulan I TA. 2009

LATIHAN MENEMBAK SENJATA RINGAN

Kemampuan menembak merupakan salah satu keterampilan yang harus dimiliki oleh setiap prajurit dalam rangka mendukung pelaksanaan tugas, kemampuan ini akan dimiliki apabila latihan dilaksanakan secara tersusun, terencana dan terprogram sesuai dengan ketentuan serta didukung dengan sarana prasarana yang memadai dengan baik. Latihan menembak senjata ringan Triwulan I Tahun Anggaran 2009 Yonarmed 4/105 GS dilaksanakan pada tanggal 23-25 Maret 2009 di Lapangan Tembak Gunung Bohong Cimahi. Latihan ini dilaksanakan oleh seluruh personel Yonarmed 4/105 GS baik Mayon, Raipur Adhi, Raipur Budhi, Raipur Cakti dan Raima Yonarmed 4/105 GS. Dalam latihan menembak senjata ringan Triwulan I TA. 2009 ini mengambil thema "Dengan Latihan Menembak Senjata Ringan, Prajurit Yonarmed 4/105 GS Siap memelihara dan meningkatkan Profesionalisme Keprajuritan." Sedangkan tujuan yang ingin dicapai dalam pelaksanaan Latbakjatri Triwulan I TA. 2009 adalah agar prajurit Yonarmed 4/105 GS memahami dan mampu menembak senapan dan pistol yang meliputi bidang pengetahuan dan keterampilan. Adapun sasaran yang ingin dicapai dalam Latbakjatri Triwulan I TA. 2009 adalah :

a. Bidang Pengetahuan.

1) Memahami pengetahuan tentang senapan FNC dan Pistol.

2) Memahami pengetahuan dasar menembak senapan FNC dan Pistol.

3) Memahami tehnik dan taktik menembak senapan FNC dan Pistol.


b.
Bidang Keterampilan.

1) Mampu menembak dengan FNC maupun Pistol dengan totalitas nilai minimal 70.
2) Mampu melaksanakan pentahapan menembak senapan FNC dan Pistol sesuai tehnik dengan benar.

3) Mampu mengatasi permasalahan teknis menembak di lapangan dengan cepat, tepat dan benar.


Selain itu Latbakjatri Triwulan I TA. 2009 dirangkaikan dengan pelaksanaan Bin petembak Yonarmed 4/105 GS yang akan disiapkan untuk mengikuti seleksi Binbak Tingkat Kodam III/ Siliwangi. ( S-2/Yonarmed 4/105 GS ).






Sabtu, 14 Februari 2009

Serah terima Danyonarmed 4/105/GS


5 Februari 2009, Cimahi -- Pangdam III/Siliwangi menegaskan, serah terima jabatan Komandan Batalyon Artileri Medan-4/105 GS Kodam III Siliwangi merupakan sistem dalam rangka penyegaran dan pembinaan organisasi. Secara kelembagaan alih tugas jabatan dilakukan agar kinerja organisasi lebih dinamis dan proaktif dalam menghadapi tantangan tugas satuan ke depan.

Dalam rangka menghadapi tugas dan tantangan ke depan yang relatif sulit diprediksi, menuntut kesiapsiagaan satuan, oleh karena itu Yon Armed-4/105 GS harus selalu dalam kondisi siap operasional. Kondisi kesiapan operasional satuan itu harus mencakup kesiapan personel, alat peralatan dan persenjataannya serta sistem yang mendukung pelaksanaan tugas di bidang masing-masing.

Demikian ditegaskan Pangdam III/Siliwangi Mayor Jenderal TNI Rasyid Qurnuen Aquary pada acara Serah Terima jabatan Komandan Batalyon Artileri Medan-4/105 GS Kodam III/ Siliwangi dari Letkol Arm. Jauhari A. Suraji, S.Ip, S.Sos kepada Letkol Arm. Edi Yusnandar, Sap., bertempat di Lapangan Upacara Yon Armed-4/105 GS Cimahi, kemudian dilanjutkan Serah Terima Jabatan Ketua Persit Kartika Chandra Kirana Cabang XXXIX Yon Armed-4/105 GS dan Yayasan Kartika Jaya Siliwangi Pelaksana Harian Cabang XXXIX Yon Armed-4/105 GS Pengurus Pusat dari Ny. Indriani Jauhari Agus S kepada Ny. Leny Edi Yusnandar, Rabu (4/2).

Lebih jauh Pangdam mengatakan, dalam konteks kesiapan personel, setiap prajurit Artileri harus benar-benar menguasai kemampuan teknis dasar Artileri sebagai landasan untuk mengembangkan kemampuan operasional. Selain itu, prajurit Artileri yang profesional harus senantiasa tanggap terhadap perkembangan teknologi sistem persenjataan dan mengembangkan wawasannya dalam berbagai aspek, terutama kemampuan senjata Artileri yang mutahir.

Berkaitan dengan kesiapan alat peralatan dan sistem senjata yang nyata kita miliki saat ini, setiap prajurit harus selalu melakukan perawatan dan pemeliharaan secara cermat, sehingga peralatan yang dipertanggungjawabkan sekalipun relatif sudah tua, dapat berfungsi secara optimal. “Menyadari bahwa peran sumber daya prajurit merupakan kunci penentu dalam setiap pelaksanaan tugas Satuan, maka budaya belajar dan berlatih yang mengarah pada profesionalisme keprajuritan dan pemantapan jiwa juang serta semangat kebangsaan harus senantiasa ditingkatkan,” tegas Pangdam.

Lebih lanjut Pangdam mengatakan bahwa semangat kebangsaan bagi seorang prajurit sangat penting dan kita harus memiliki tekad yang kuat untuk mencegah terjadinya disintegrasi bangsa. Prajurit tidak boleh ragu-ragu untuk berbuat dan bertindak dalam melaksanakan tugas negara karena kita hanya berorientasi kepada kepentingan nasional, dan selalu bergerak dalam koridor konstitusi, hukum dan keputusan politik negara.

“Dalam menghadapi tantangan tugas ke depan diperlukan adanya kepedulian yang tinggi dari semua unsur komandan dalam berbagai strata terhadap pembinaan anggota dan satuannya. Para unsur komandan harus menjadi teladan nyata bagi anggotanya dalam meningkatkan profesionalisme keprajuritan dengan mengedepankan moralitas kehidupan yang sesuai dengan norma yang berlaku serta dilandasi sikap hidup :”satu keteladanan lebih baik dari seribu ucapan”. Ini artinya untuk membentuk prajurit profesional dan bermoral harus dimulai dari unsur pimpinannya,” harap Pangdam.

Diakhir amanatnya Pangdam mengatakan, terkait dengan pelaksanaan Pemilu 2009 untuk memilih anggota Legislatif tingkat Pusat dan Daerah serta Pemilihan Presiden/Wakil Presiden, Pangdam sekali lagi menegaskan kembali kepada segenap keluarga besar Kodam III/Siliwangi, khususnya bagi warga Yonarmed-4 agar benar-benar bersikap dan bertindak netral tidak memihak kepada Parpol atau Tokoh Politik tertentu. Komando tidak akan mentolerir setiap pelanggaran Netralitas TNI yang dilakukan prajurit dan PNS TNI dalam Pemilu tahun 2009 tersebut.

Hadir pada acara tersebut diantaranya Bupati Kabupaten Bandung Barat H. Abubakar, Walikota Cimahi H.M. Itoc Tochija, Danpusen Arhanud, Danpusen Armed, dan unsur Muspida Kabupaten Bandung Barat dan Cimahi serta para pejabat Kodam III/Siliwangi.

Nama-Nama Pejabat Yonarmed 4/105 GS

Nama-Nama Pejabat Yonarmed 4/105 GS
I. Mayon.
1. Danyon : Letkol Arm Djoni Prasetyo, S.Sos
2. Wadanyon : Mayor Arm Yogo Widiatmoko, S.Sos
3. Kasi-1/Lidik : Lettu Arm C. Wahyu Widodo
4. Kasi-2/Ops : Kapten Arm Micha Arruan, SE
5. Kasi-3/Pers : Kapten Arm Nur Qomari Gultom
6. Kasi-4/Log : Kapten Arm Lutfi Nur Ridlwan, SE
7. Pabung 1 : Kapten Arm Sutarno
8. Pabung 2 : Kapten Arm Dedem Suparman
9. Pabung 3 :-
10. Pabung 4 : Kapten Arm Eko Budi, SE
11. Kaprim : Lettu Arm Tedi Sopian

II. Raipur Adhi.
1. Danrai : Kapten Arm Andi Afandi,SE
2. Parai : -
3. Pamu : -
4. Pajau 1 : Letda Arm Iyan S
5. Pajau 2 : Letda Arm Heru
6. Pajau 3 : Letda Arm Erfan

III. Raipur Budhi.
1. Danrai : Letda Arm Dwi Sutaryo, SE
2. Parai : Lettu Arm Tulus Widodo, SE
3. Pamu : Lettu Arm Bambang Heryanto
4. Pajau 1 : Letda Arm Esa
5. Pajau 2 : Letda Arm Budiman
6. Pajau 3 : -.

IV. Raipur Cakti.
1. Danrai : Lettu Arm Dian Akhmad, SE.
2. Parai : Lettu Arm Hanafi S
3. Pamu : Letda Arm Yoan Afreza
4. Pajau 1 :Letda Arm Karsim
5. Pajau 2 : Letda Arm Bambang Priambodo
6. Pajau 3 : Letda Arm Santoso

V. Rai Markas.
1. Danrai : Kapten Arm Suyikno
2. Dantonkom :Lettu Arm Tedi Sopian
3. Pakurmed : Letda Arm Nasori
4. Papuspibak: Letda Arm Marjuki

Rabu, 14 Januari 2009

Sejarah Singkat Yonarmed 4/105 GS


Batalyon Artileri Medan 4/105 GS adalah Satuan Bantuan Tempur yang memiliki tugas pokok memberikan bantuan tembakan secara cepat, tepat dan terus menerus secara kontinue kepada satuan Manuver guna menetralisir dan menghancurkan musuh yang menghambat gerak maju satuan manuver. Batalyon Artileri Medan 4/105 GS merupakan satuan jajaran Kodam III/Siliwangi dan berkedudukan di Jl. Gatot Subroto Cimahi.

1. Latar Belakang pembentukan. Batalyon Artileri Medan 4 terbentuk dari penyerahan satu Baterai 75 mm gunung dan satu Baterai Artileri Lapangan dari pihak Belanda. Penyerahan ini atas persetujuan yang dicapai antara pihak Belanda dengan Panglima Divisi Siliwangi di OC (sekarang Pusdik Armed). Pelaksanaan penyerahan ini dilaksanakan dari tangan Overste Davries ( Kl ) kepada Kapten Art Suwarto sebagai Danyonnya, dengan para Danrai yang dijabat oleh Lettu Art Zaenal Arifin dan Lettu Art Sudarsono.

2. Pembentukan dan Pemrakarsa.

a. Anggota Batalyon Armed 4 kekuatannya ditambah sebagian dari Staf Divisi Siliwangi, Yon “L” dan Kiansantang sejumlah kurang lebih 113 orang. Markas Batalyon pada waktu itu berkedudukan di Bandung (sekarang Pussenif Kodiklat TNI AD).
b. Pada tanggal 13 April 1950 asrama/markas Batalyon dipindahkan dari PPI ke asrama Batujajar (sekarang digunakan Pusdik Kopassus).
c. Tanggal 13 April 1950 itulah merupakan hari jadi Batalyon Artileri Medan 4.

3. Perkembangan.
a. Pada bulan Mei 1951 dilaksanakan pergantian meriam dari 75 mm Gunung menjadi meriam 25 Pounders (88 mm) dengan nama Yonarmed 4/88 Parahyangan.
b. Berdasarkan Surat Perintah Danmen Armed 3 Dam VI/Siliwangi nomor : Sprin / 36 / III / 1975 tanggal 10 Maret 1975 Yonarmed 4/88 disusun kembali menjadi Yonarmed 4 Komposit sesuai dengan Surat Keputusan Kasad nomor : Skep/132/III/1974 tanggal 29 Maret 1974.

c. Berdasarkan surat Perintah Pangdam VI/Siliwangi nomor : Sprin / 2427 / IX / 1979 tanggal 25 September 1979 tentang perintah persiapan beralih status dari Yonarmed 4 Komposit Dam VI/Siliwangi menjadi Yonarmed 4/76 Tarik Dam VI/Siliwangi sesuai dengan Surat Keputusan Kasad nomor : Skep / 244 / Iv / 1975 tanggal 1 April 1975.

d. Berdasarkan Surat Perintah Pangdam III/Siliwangi nomor : Sprin / 1530 / XI / 1986 tanggal 27 Nopember 1986 tentang perintah penataan personel dan materiil Yonarmed 4/76 Tarik menjadi Yonarmed 4/105 Tarik.

e. Berdasarkan Surat Perintah Pangdam III/Siliwangi nomor : Sprin / 1146 / X / 1991 tanggal 17 Oktober 1991 tentang perintah penyesuaian organisasi Yonarmed 4/105 Tarik menjadi Yonarmed 4/105 GS.


4. Pejabat Komandan Batalayon. Para Pejabat Danyon sejak tahun 1950 sampai sekarang sebagai berikut

a. Danyon ke-1 Kapten Art Suwarto pada tahun 1950.

b. Danyon ke-2 Kapten Art Kasnawi dari tahun 1950 s.d tahun 1951.

c. Danyon ke-3 Kapten Art Suwarto dari tahun 1951 s.d tahun 1952.

d. Danyon ke-4 Kapten Art AW. Supit dari tahun 1952 s.d tahun 1954.

e. Danyon ke-5 Kapten Art Sukimin Tjipto Harsono dari tahun 1954 s.d tahun 1957.

f. Danyon ke-6 Mayor Art Djumingan dari tahun 1957 s.d tahun 1959.

g. Danyon ke-7 Kapten Art Djafar dari tahun 1959 s.d tahun 1961.

h. Danyon ke-8 Kapten Art Bekmen Sarmin dari tahun 1961 s.d tahun 1963.

i. Danyon ke-9 Mayor Art Hanafie dari tahun 1963 s.d tahun 1964.

j. Danyon ke-10 Mayor Art Wiryawan dari tahun 1964 s.d tahun 1970.

k. Danyon ke-11 Mayor Art Sugeng Tukidjo dari tahun 1970 s.d tahun 1973.

l. Danyon ke-12 Letkol Art Rubiyanto dari tahun 1973 s.d tahun 1976.

m. Danyon ke-13 Letkol Art I Subagyo dari tahun 1976 s.d tahun 1978.

n. Danyon ke-14 Letkol Art MA. Sutrisno dari tahun 1978 s.d tahun 1979.

o. Danyon ke-15 Letkol Art Pieter Tumbel dari tahun 1979 s.d tahun 1981.

p. Danyon ke-16 Letkol Art BMR. Tampubolon dari tahun 1981 s.d tahun 1984.

q. Danyon ke-17 Letkol Art M. Iskak dari tahun 1984 s.d tahun 1988.

r. Danyon ke-18 Letkol Art Sugeng Wiyono dari tahun 1988 s.d tahun 1990.

s. Danyon ke-19 Letkol Art Rustandi dari tahun 1990 s.d tahun 1994.

t. Danyon ke-20 Letkol Art Osaka Meliala dari tahun 1994 s.d tahun 1996.

u. Danyon ke-21 Letkol Art Tolopan Parapat dari tahun 1996 s.d tahun 1997.

v. Danyon ke-22 Letkol Art Said Madrawi,S.Sos dari tahun 1997 s.d tahun 2000.

w. Danyon ke-23 Letkol Art Benny Indra Pujihastono, S.IP dari tahun 2000 s.d tahun 2001.

x. Danyon ke-24 Letkol Art Benny Effendy, S.IP dari tahun 2001 s.d tahun 2003.

y. Danyon ke-25 Letkol Art Mulyono dari tanggal 01 Agustus 2003 s.d tahun 2005.

z. Danyon ke-26 Letkol Arm Jauhari Agus Suraji, S.IP, S.Sos dari tanggal 28 Juli 2005 s.d sekarang.


5. Tugas Operasi.

a. Pada bulan Januari 1950 mengikuti Operasi GOM dan APRA di Bandung.
b. Pada bulan Pebruari 1950 mengikuti GOM menumpas DI/TII di Tasik Malaya dan Banjar.

c. Pada bulan Oktober 1950 satu Baterai mengikuti GOM di Ambon menumpas RMS.
d. Pada bulan Juni 1951 mengikuti GOM di Jawa Barat.

e. Pada bulan Juli 1959 satu Baterai mengikuti GOM menumpas PRRI di Sumatera.
f. Pada bulan Maret 1960 satu Baterai mengadakan lintas ganti pada operasi menumpas PPRI di Sumatera.
g. Pada bulan Pebruari 1961 mengikuti operasi Trikora di Morotai dan Ternate.
h. Pada tahun 1961 mengikuti Operasi GOM DI/TII di seluruh Jawa Barat.

i. Pada tahun 1976 Yonarmed 4 Komposit berangkat Operasi Seroja di Timor Timur.

j. Pada tahun 1977 Yonarmed 4 Komposit memberikan 50 orang anggota kepada Yonarmed 5/76 dalam rangka Operasi Seroja.
k. Pada tahun 1980 Batalyon menugaskan 12 orang anggota ke Timor Timur.
l. Pada tahun 1984 satu Baterai melaksanakan tugas operasi di Timor Timur.

m. Pada tahun 1998 s.d 1999 Yonarmed 4/105 GS mem-BKO-kan 57 orang anggota kepada Yonif 301/PKS dalam rangka Operasi Teritorial Ke Timor Timur.

n. Pada bulan Oktober 2000 s.d bulan Juli 2001 Yonarmed 4/105 GS melaksanakan Satgaspam Horizontal di Maluku/Maluku Utara.
o. Padabulan Agustus 2005 s.d bulan Agustus 2006 Yonarmed 4/105 GS melaksanakan BKO Pangdam XVI/Pattimura di Maluku.
n. Pada bulan Juli 2007 Yonarmed 4/105 GS mem-BP-kan 5 orang anggota kepada Yonif 320/BP dalam rangka Operasi Pengamanan Perbatasan Papua.

6. Tugas Pengamanan.
a. Melaksanakan pengamanan Tamu VIP/VVIP di wilayah Bandung dan Cimahi.

b. Melaksanakan tugas pengamanan Pemilu.

a) Tahun 1971 di Daerah Ciparay, Rancaekek dan Buah Batu.

b) Tahun 1977 di Daerah Pandeglang dan Rangkas Bitung.

c) Tahun 1982 di Wilayah Kodim 0618/BS, Kodim 0609/Bandung dan Kodim 0601/Pandeglang.

d) Tahun 1987 di Wilayah Kodim 0609/Bandung.

e) Tahun 1997 di Wilayah Kodim 0618/BS dan Kodim 0609/Bandung.

f) Tahun 1999 di Wilayah Kodim 0611/Garut dan Kodim 0612/Tasikmalaya.

c. Melaksanakan Pam Wilayah dan Pam Route dalam rangka KTT GNB Ke X di Wilayah Bandung dan Cimahi.

d. Melaksanakan Pam tak langsung SU MPR Tahun 1998 di wilayah Kodim 0609/Bandung.

e. Melaksanakan Pam SU MPR Tahun 1999 di Jakarta.

f. Pada tanggal 24 April 2005 melaksanakan pengamanan KTT Asia-Afrika di Bandung.

7. Operasi Manunggal.
a.
AMD ke-13 di Tasikmalaya.

b. AMD ke-14 di Purwakarta.

c. AMD ke-15 di Cikalong Wetan.

d. AMD ke-18 di wilayah Kodim 0618/BS.

e. AMD ke-19 di Cipatat.

f. AMD ke-21 di Bandung.

g. AMD ke-32 di Purwakarta.

h. AMD ke-33 di wilayah Kodim 0609 Bandung.

i. AMD ke-38 di Purwakarta.

j. AMD ke-41 di Purwakarta.

k. Manunggal Sosial sejahtera di Tasikmalaya.

l. AMD ke-42 di Indramayu.

m. Manunggal Satata Sariksa di Gunung Halu Ciwiday.

n. AMD ke-44 di Cianjur.

o. AMD ke-45 di Garut.

p. AMD ke-46 di Wilayah Kodim 0619 Purwakarta.

q. AMD ke-49 di Garut.

r. AMD ke-50 di Subang.

s. AMD ke-51 di Majalengka.

t. AMD ke-52 di Tasikmalaya.

u. AMD ke-53 di Ciamis.

v. AMD ke-54 di Cililin.

w. AMD ke-55 di Depok.

x. AMD ke-56 di Tasikmalaya.

y. AMD ke-57 di Purwakarta.

z. AMD ke-58 di Bandung.

aa. AMD ke-61 di Purwakarta.

bb. AMD ke-62 di Bandung.

cc. AMD ke-63 di Majalengka.

dd. Karya Bhakti Terpadu di Rancaekek.

ee. TMD ke-68 di Subang.

ff. TMD ke-69 di Purwakarta.

gg. Karya Bhakti Terpadu di Cikapundung Bandung.

hh. TMD ke-78 di Soreang.

8. Prestasi Batalyon.
a. Cincin peristiwa APRA Jabar pada Tahun 1950.

b. Cincin peristiwa DI/TII Jabar dari Tahun 1950 s.d.1953.

c. Cincin peristiwa DI/TII Jabar dari Tahun 1953 s.d. 1956.

d. Cincin peristiwa DI/TII Jabar dari Tahun 1956 s.d. 1959.

e. Cincin peristiwa Operasi Seroja Timor Timur dari Tahun 1976 s.d. 1977.

f. Piagam Penghargaan Pangdam XVI/Ptm dengan predikat “Sangat Memuaskan “.


SEKILAS TENTANG YONARMED 4/105 GS


I. Sejarah Satuan

ARTI LAMBANG SATUAN
Yonarmed 4/105 GS

1. Bentuk.

a. Tunggul.

1) Tunggul Yonarmed 4/105 GS berbentuk empat persegi panjang dengan jumbai di sepanjang sisi / tepinya.
2) Pada bagian muka sebelah kanan terlukis lambang Pataka Kodam III/Siliwangi.
3) Pada bagian muka sebelah kiri terlukis lambang Tunggul Yonarmed 4/105 GS dengan lukisan sebagai berikut :
a) Senjata Kujang.
b) Pita dengan tulisan motto “Patria Buana Parahyangan”.
c) Lambang Armed Tri Sandya Yudha.
d) Angka 4.

b. Tiang dan Kepala / Mahkota
1) Tiang berbentuk bulat panjang dibagian bawah dilandasi dengan logam kuningan / perunggu.
2) Pada bagian atas terpasang kepala / mahkota tiang berbentuk bunga teratai menjelang mengembang, secara terperinci sebagai berikut :
a) Bagian tangkai terdiri dari 4 cincin.
b) Bagian kelopak terdiri dari 13 sudut.
c) Bagian daun bunga terdiri dari 50 lembar
.

2. Ukuran.

a. Tunggul
1) Panjang : 58 Cm.
2) Lebar : 42 Cm.
3) Jumbai : 5 Cm.
4) Inti Lambang : 38 x 32 Cm.

b. Tiang dan Kelapa / Mahkota.
1) Kepala / Mahkota : 25 x 10 Cm.
2) Panjang tiang : 200 Cm.
3) Garis tengah tiang : 4 Cm.

3. Bahan.

a. Tunggul

1) Jumbai terbuat dari benang sutera berwarna kuning emas.

2) Senjata Kujang terbuat dari benang sutera berwarna kuning emas.

3) Pita terbuat dari benang sutera berwarna hitam.

4) Tulisan motto “Patria Buana Parahyangan” terbuat dari benang sutera berwrna putih bordir.

5) Lambang Armed Tri Sandya Yudha dan angka 4 terbuat dari benang sutera berwarna kuning.

b. Tiang dan Kepala / Mahkota.

1) Tiang terbuat dari kayu jati dipelitur berwarna coklat.

2) Kepala mahkota terbuat dari logam kuningan / perunggu disepuh keemasan.


4. Arti dan Makna

a. Tunggul

1) Senjata Kujang sebagai senjata khas Siliwangi, melambangkan Yonarmed 4/105 GS merupakan salah satu kesenjataan dibawah jajaran Kodam III/Siliwangi.

2) Lambang Tri Sandya Yudha adalah menunjukan Kesatuan Armed.

3) Angka 4 menunjukan BatalYonarmed 4/105 GS.

4) Pita yang terlukis menonjol ke depan dan pada ujung pita terbelah dua bermakna Yonarmed 4/105 GS selalu terlibat dan turut serta dalam membela negara dan bangsa, sebagai contoh teladan di tengah-tengah masyarakat yang berpedoman kepada Sapta Marga dan Sumpah Prajurit.

5) Makna tata warna.

a) Kuning emas bermakna keadilan, kekuasaan, keluhuran budi, bijaksana, kemuliaan, kemahiran dalam melaksanakan tugas.

b) Hitam bermakna kemantapan, keteguhan, kekekalan, kekuatan, daya hancur yang besar.

c) Merah bermakna keberanian, tanggung jawab, tekad yang bulat.

d) Putih bermakna kesucian, jujur tanpa pamrih, rela berkorban.

6) Makna tulisan.

a) Arti kata demi kata.

(1) Patria bermakna cinta tanah air, berjiwa pejuang yang penuh pengabdian dan sebagai Bhayangkara Negara dan Bangsa Indonesia yang berlandaskan Pancasila dan UUD 1945.

(2) Buana berarti tanah, daratan, bumi.

(3) Parahyangan adalah nama daerah.

b) Secara keseluruhan kata berarti Pengawal Bumi Parahyangan. Dalam arti luas menunjukan bahwa Yonarmed 4/105 GS sebagai pengawal dan pembela tanah air Indonesia.


b. Tiang dan Kepala / Mahkota.

1) Kepala / mahkota berbentuk bunga teratai menjelang mengembang bermakna akan terjadi kelahiran satu kesatuan dimana para prajuritnya merupakan tokoh berjiwa sosial dan merakyat, tanpa pandang bulu dan kedudukan, serta tetap tumbuh bersatu dengan rakyat untuk menciptakan ketentraman dan kesejahteraan.

2) Makna bagian-bagian bunga teratai.

a) Tangkai terdiri 4 cincin bersusun, berarti bulan April.

b) Kelopak terdiri 13 sudut, berarti tanggal 13.

c) Daun bunga terdiri 50 lembar, berarti tahun 1950.


5. Kesimpulan.

a. Yonarmed 4/105 GS Kodam III/Siliwangi dengan lambang kebangsaannya Patria Buana Parahyangan, dibawah naungan Kodam III/Siliwangi dengan berjiwakan Pancasila, UUD 1945, Sapta Marga dan Sumpah Prajurit disertai tekad yang bulat, selalu siap waspada untuk menggunakan kemampuan dan kekuatan yang ada menuju kesempurnaan pelaksanaan tugas agar dapat mencapai kejayaan Nusa dan Bangsa.

b. Dalam pelaksanaan tugas didasari oleh ketenangan, keteguhan dan kesucian jiwa serta sikap pantang mundur sebelum tujuan tercapai, serta selalu berusaha melindungi kepentingan masyarakat dalam mencapai kemakmuran dan keadilan.

c. Secara keseluruhan arti Patria Buana Parahyangan :

1) Dalam arti sempit Pengawal Bumi Parahyangan.

2) Dalam arti luas sebagai pengawal dan pembela tanah air Indonesia.